Nama : Intan Permata Sari
Kelas : 2EB22
NPM : 23210568
Matkul : B.Indonesia 2
1.Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Deni adalah mahasiswa
Deni lulusan SLTA
2.Tidak ada manusia yang kekal
Enstain adalah manusia
Enstain tidak kekal
3.Semua vegetarian hanya mengkonsumsi sayur
Ratna hanya mengkonsumsi sayur
Jadi Ratna adalah vegetarian
4.Indonesia di pimpin oleh presiden
SBY adalah pemimpin Indonesia
Jadi SBY adalah presiden indonesia
5.Semua tumbuhan membutuhkan air
Tanaman mawar adalah tumbuhan
Jadi tanaman mawar membutuhkan air
Kamis, 08 November 2012
Analisa Penalaran Deduktif
Nama : Intan Permata Sari
Kelas : 2EB22
NPM : 23210568
Matkul : B.Indonesia 2
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.Penalaran Deduktif, yaitu adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.
Variabel pada penalaran deduktif
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Kelas : 2EB22
NPM : 23210568
Matkul : B.Indonesia 2
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.Penalaran Deduktif, yaitu adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.
Variabel pada penalaran deduktif
1. Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Premis adalah pernyataan yang
mengandung kebenaran. Premis mayor adalah pernyataan yangberisi
pennyataan umum, sedangkan premis minor merupakan berisi penyataan
khusus yang merupakan bagian daripremis mayor
Premis umum dan simpulan yang tepat untuk melengkapi silogisme tersebut adalah ...
a. Premis umum: Semua tumbuhan parasit hidup menempel.
Simpulan : Benalu hidup menempel.
b.Premis umum: Semua tumbuhan parasit merugikan inangnya.
Simpulan : Benalu merugikan inangnya.
c.Premis umum: Semua tumbuhan menempel adalah parasit.
Simpulan : Benalu adalah tumbuhan menempel.
d.Premis umum: Semua tumbuhan parasit adalah benalu.
Simpulan : Benalu hidup menempel.
e.Premis umum: Semua tumbuhan menempel adalah benalu.
Simpulan : Benalu tumbuhan menempel
Contoh silogisme
Semua ilmuwan adalah manusia pemikir
Semua ahli filsafat adalah ilmuwan
Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir
Semua manusia berakal budi
Semua mahasiswa adalah manusia
Semua mahasiswa berakal budi
Semua mahasiswa yang mengikuti kuliahkurang dari 70% tidak diperkenankanmengiktui ujian
Santi mahasiswa yang mengikuti kuliahkurang dari 70%
Santi tidak diperkenankan mengiktui ujian
Semua penyakit yang disebabkan olehvirus sulit untuk diobati
Flu burung merupakan penyakit yangdisebabkan oleh virus
Flu burung sulit untuk diobati.
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
My : Jika tidak ada air, manusia akan mati kehausan.
Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, manusia akan mati kehausan.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Silogisme adalah adalah caraberpikir formal cara mengambil sebuahsimpulan didasarkan atas premis mayordan premis minor.
My : Dadang berbelok ke kanan atau ke kiri
Mn : Dadang tidak berbelok ke kanan.
K : Jadi, Dadang berbelok ke kiri
4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Entimem adalah sebuah silogisme
yangsalah satu premsinya dihilangkan.Silogisme seperti ini biasa
disebutentimem. Jadi entimem adalah silogismeyang diperpendek.
Anak-anak berusia di atas sebelas
tahuntelah mampu berpikir formal Siswa kelas 6 di Indonesia telah
berusia lebih dari sebelas tahunSiswa kelas 6 SD di Indonesia telah
mampuberpikir formal
Entimem dengan penghilangan premis mayor
Siswa kelas 6 SD di Indonesia telahberumur di atas sebelas tahun, jadi merekamampu berpikir formal.
Entimem dengan penghilangan premis minor
Anak-anak yang berusia di atas
sebelas tahun telah mampu berpikir formal, karena itu siswa kelas 6 SD
diIndonesia mampu berpikir formal.
**Contoh Kalimat Deduktif
1. Burung adalah hewan berkaki dua (premis minor)
2. Semua burung bisa terbang (kesimpulan)
3. Burung adalah hewan (premis mayor)
2. Semua burung bisa terbang (kesimpulan)
3. Burung adalah hewan (premis mayor)
Sumber :
http://gustinkartika.blogspot.com/2012/11/analisis-penalaran-deduktif.html
Langganan:
Postingan (Atom)