Nama : Intan Permata Sari
Kelas : 4EB22
NPM : 23210568
AKUNTANSI
Kelas : 4EB22
NPM : 23210568
AKUNTANSI
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian
mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya
keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur,
berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas,
akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi
bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat
dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan
lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang
terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan
adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis
dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan.
Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi,
adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu
pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai
kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda
di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General
Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia
(sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian
mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan
pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam
perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam
mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara
luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".[1] Akuntansi
bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat
dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan
lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang
terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan
adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis
dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan.
Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi,
adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan
suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal
tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan
prinsip akuntansi yang berterima umum.
Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat
resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah
Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA
atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public
Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan
publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau
Bersertifikat Akuntan Publik).
AKUNTANSI MODERN
Prinsip inti akuntansi keuangan modern ada pada sistem
pembukuan berpasangan. Sistem ini meliputi
pembuatan paling tidak dua masukan untuk setiap transaksi: satu debit pada suatu akun, dan satu kredit terkait pada akun
lain. Jumlah keseluruhan debit harus selalu sama dengan jumlah keseluruhan
kredit. Cara ini akan memudahkan pemeriksaan jika terjadi kesalahan. Cara ini
diketahui pertama kali digunakan pada abad pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang
berpendapat bahwa cara ini sudah digunakan sejak zaman Yunanikuno.
Kritik mengatakan bahwa standar praktik akuntansi tidak banyak
berubah sejak dulu. Reformasi akuntansi dalam berbagai bentuk selalu terjadi
pada tiap generasi untuk mempertahankan relevansi pembukuan dengan aset kapital
atau kapasitas produksi. Walaupun demikian, hal ini tidak mengubah prinsip-prinsip
dasar akuntansi, yang memang diharapkan tidak bergantung pada pengaruh ekonomi seperti itu.
Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika
matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry
bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli
(1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo,
mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris
pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada
tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga
diterbitkan pada tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, didalamnya memuat
perkataannya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie
printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and
set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his
treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in
Marko Lane." John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang
dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry)
adalah "after the forme of Venice".
Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London
telah digunakan dalam suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company,
yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini,
akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam
buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant
in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik
terdaftar pada Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.
Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika
matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry
bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495
pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai
Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan”
di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di
London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga
diterbitkan pada tahun 1558
oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and
reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543:
collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster,
who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in
Saint Ollaves parish in Marko Lane." ("Sayalah pembaharu dan
penghidup kembali dari salinan kuno yang dicetak di sini, di London pada 14
Agustus 1543: dikumpulkan, dipublikasikan, dibuat, dan diangkat oleh seorang
Hugh Oldcastle, Scholemaster, yang mana, muncul pada risalahnya, yang kemudian
mengajarkan Aritmatika, dan buku ini di paroki Saint Ollaves di Marko
Lane.") John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia
jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry)
adalah "after the forme of Venice".
Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan
selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama
penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para.
Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell,
Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikatberhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar
pada Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu
alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik
pula keputusan kita, dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan. [2] Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka
digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan.
Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan,
yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
·
Neraca, adalah suatu
daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva, utang dan modal suatu
perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar yang sistematis,
karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui
berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan
perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat
diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah
investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut.
·
Laporan laba rugi,
adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode
tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
·
Laporan perubahan modal,
adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin
satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui
sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
·
Laporan arus kas, dengan
adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva
bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa mendatang.
Pengakuan transaksi
Pengakuan suatu transaksi dalam akuntansi terbagi atas dua basis,
yaitu basis akrual dan basis kas. Pengakuan transaksi berbasis akrual adalah
pengakuan suatu transaksi pada saat terjadinya suatu transaksi, walaupun uang
belum diterima. Sedangkan pengakuan transaksi berbasis kas adalah transaksi
dicatat pada saat pembayaran diterima.
Perusahaan jasa
Untuk membuat Laporan Keuangan, khususnya perusahaan jasa terdapat
delapan langkah, yang dikenal dengan Siklus Akuntansi. kedelapan langkah
tersebut adalah:
1. Transaksi keuangan
2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan
bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi
3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
4. Membuat Buku Besar
5. Membuat Jurnal Penyesuaian
6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi,
Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
7. Membuat Jurnal Penutup
8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan
Perusahaan dagang
Untuk perusahaan dagang, sebenarnya juga hampir sama tetapi ada
tambahan lain. Langkah-langkah tersebut adalah:
·
Tahap Pencatatan
1. Transaksi (Transaksi Internal dan Transaksi
Eksternal)
2. Pengumpulan Bukti Transaksi
3. Mencatat ke dalam Jurnal Umum, Jurnal Khusus dan
ke dalam Buku Besar Pembantu
4. Merekapitulasi Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
5. Posting ke Buku Besar
·
Tahap Pengikhtisaran
1. Membentuk Neraca Saldo
2. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian
3. Membentuk Kertas Kerja (Worksheet) dalam
bentuk Neraca Lajur
·
Tahap Pelaporan Keuangan
1. Menyusun Laporan Keuangan
1. Laporan Laba Rugi
2. Laporan Perubahan Modal
3. Laporan Neraca
4. Laporan Arus Kas
1. Menyusun Ayat Jurnal Penutup
2. Membentuk Neraca Saldo setelah Penutupan
3. Menyusun Ayat Jurnal Pembalik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar