Kelas : 4EB22
NPM : 23210568
LAPORAN KEUANGAN
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil
akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan daritransaksi-transaksi
keuangan yang terjadi
selama tahun buku yang bersangkutan.
“Laporan
keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan
arus dana), catatan juga termasuk
skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen
industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”
Dari pengertian
diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan
yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang
dibebankan kepada manajemen.
Penyusunan
laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari
faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan
sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan,
tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Laporan keuangan terdiri dari:
-Neraca,
menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah
harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
-Perhitungan
laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode
tertentu.
-Laporan arus
kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari
kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
-Catatan
atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi
posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
Laporan keuangan
diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan
kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut.
Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansidihadapkan
dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan
ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya
untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau
perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan
dari setiap perusahaan tertentu.
Berikut merupakan pengertian laporan
keuangan dari beberapa sumber, yaitu:
Menurut Munawir (2004:2)
mengemukakan pengertian laporan keuangan
sebagai berikut:
“Laporan keuangan pada dasarnya
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi
antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan tersebut.”
Selanjutnya menurut Harahap (2002:7)
mengemukakan bahwa:
“Laporan keuangan adalah merupakan
pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi
bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan
keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan
mencapai tujuannya.”
Universitas Sumatera UtaraSedangkan
menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 (IAI:2004:04) mengemukakan bahwa:
Laporan keuangan merupakan laporan
periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara
umum tentang status keuangan dari individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang
terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan kuitas, laporan arus
kas dan catatan atas laporan keuangan.”
Laporan keuangan adalah suatu bagian
dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan
arus dana), dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan
pencatatan transaksi dan pengikhtisaran dan pelaporan yang dapat memberikan
informasi bagi pemakai. Seperti yang kita tahu bahwa informasi adalah data yang
sudah diolah sehingga berguna untuk mengambil keputusan. Informasi yang tepat
akan sangat berguna dalam mengambil berbagai keputusan.
Isi Laporan keuangan terdiri dari:
Neraca
Neraca menginformasikan posisi
keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki,
jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
Menurut harahap (2007:107)
mengemukakan bahwa:
“Laporan neraca atau daftar neraca disebut
juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi
aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini disusun setiap
saat dan merupakan opname situasi keuangan pada saat itu.”
Dalam penyajiannya neraca dapat
dibagi dalam 3 bentuk, menurut Harahap (2002:75) bentuk neraca yang umum
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Bentuk Neraca Staffel (Refort
Form)
Neraca ini dilaporkan satu halaman
bertikal. Disebelah atas dicantumkan total aktiva dan di bawahnya disajikan pos
kewajiban dan pos modal.
b. Bentuk Neraca Skontro (Account
Form)
Di sini aktiva disajikan di sebelah
kiri dan kewajiban serta modal ditempatkan di sebelah kanan sehingga
penyajiannya sebelah-menyebelah.
c. Bentuk yang Menyajikan Posisi
Keuangan (Financial Position Form)
Dalam bentuk ini posisi keuangan
tidak dilaporkan seperti dalam bentuk sebelumnya yang berpedoman pada persamaan
akuntansi. Dalam bentuk ini pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi
utang lancar dan pengurangannya diketahui modal kerja. Modal kerja ditambah
aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang, maka
akan diperoleh model pemilik.
Perhitungan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan
mengenai pendapatan dan beban-beban suatu perusahaan selama periode tertentu.
Laporan laba rugi juga merupakan tujuan utama untuk mengukur tingkat keuntungan
dari perusahaan dalam suatu periode tertentu. Hasil akhir dari suatu laporan
laba rugi adalah keuntungan bersih atau kerugian. Kemudian bila perusahaan
tidak membagi deviden, maka seluruh hasil akhir tersebut menjadi laba ditahan.
Tetapi bila perusahaan membagi deviden, maka hasil akhir tersebut terlebih
dahulu dikurangi dengan deviden untuk memperoleh nilai laba ditahan.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menginformasikan
perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha,
pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan. Menurut Harahap
(2002:93) mengemukakan bahwa:
“Laporan arus kas ini dinilai banyak
memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan
likuiditas di masa yang akan datang. Laporan arus kas ini memberikan informasi
yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada
suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada
kegiatan operasi, pembiayaan dan investasi.”
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Menurut Rivai, Veithzal dan Idroes
(2007:619) mengemukakan bahwa:
“Laporan perubahan ekuitas merupakan
laporan yang menggambarkan perubahan saldo akun ekuitas seperti modal disetor,
tambahan modal disetor, laba yang ditahan dan akun ekuitas lainnya.”
Laporan keuangan diharapkan
disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan
kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan
tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan
kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan.
Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk
mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan
harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap
perusahaan tertentu.
Bagi pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan, sangat membutuhkan
informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan
keuangan.
Informasi tersebut disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk neraca,
laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Informasi
tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang go public dalam persiapannya
untuk melakukan penawaran umum karena salah satu syarat perusahaan yang go
public adalah harus menyerahkan laporan keuangannya selama dua tahun terakhir
yang sudah diperiksa oleh akuntan publik.
Setiap perusahaan
mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan
keputusan secara ekonomi. Laporan keuangan harus disiapkan secara periodik
untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Pengertian laporan keuangan menurut
Baridwan (1992 : 17) laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses
pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang
bersangkutan. Menurut Sundjaja dan Barlian (2001 : 47) laporan keuangan adalah
suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan
sebagai alatkomunikasi untuk
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan.
Sedangkan definisi laporan keuangan menurut
Munawir (1991 : 2) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan.Dapat disimpulkan laporan keuangan adalah laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Dasar Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan didasarkan pada aturan-aturan akuntansi dan harus memberikan informasi historis, kuantitatif dasar yang merupakan sekumpulan input yang penting yang digunakan dalam menghitung nilai-nilai ekonomis.
Laporan keuangan terdiri dari :
1. Laporan laba rugi yaitu laporan mengenai penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
2. Neraca yaitu laporan mengenai aktiva, hutang dan modal dari perusahaan pada suatu saat tertentu.
a.Aktiva,dibagi menjadi dua yaitu :
- Jangka panjang, yaitu jangka waktu lebih dari 1 tahun
- Jangka pendek, yaitu jangka waktu 1 tahun atau kurang dari 1 tahun.
b. Hutang dapat diklasifikasikan menjadi :
- Dijamin penuh, kreditor yang diberi jaminan sama atau lebih dari besarnyahutang.
- Dijamin sebagian, kreditor yang diberi jaminan kurang dari besarnya hutang
- Kreditur tidak dijamin, kreditor yang tidak diberi jaminan dalam bentuk barang-barang tertentu.
3. Laporan laba ditahan yaitu daftar kumulatif laba yang berasal dari tahun-tahun sebelumnya dan tahun berjalan yang tidak dibagikan sebagai deviden.
4. Laporan arus kas yang menunjukkan operasi perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar